LA DECIMA

LA DECIMA

Senin, 26 Mei 2014

Ringkasan Film the Billionare


Berikut ini The Billionaire dari segi bisnis
  1. Bisnis pertama: equipment langka di multiplayer game
Disinilah Top berkenalan dengan dunia bisnis. Awalnya Top sedang bermain dan chatting dengan beberapa karakter game lainnya. Percakapan yang dia lakukan adalah tentang transaksi equipment langka yang karakter Top punya. Berbagai penawaran dilakukan sampai akhirnya karakter lain yang ingin membeli equipment langka tersebut ingin membeli equipment langka tersebut dengan dolar singapura. Karena dia tidak memiliki rekening bank akhirnya dia meminjam rekenning bank pamannya.
            Dengan jumlah equipment langka yang karakter Top miliki dia melanjutkan untuk berbisnis. Sampaii pada akhirnya dia mampu membeli sebuah mobil dengan uang yang dia kumpulkan dari bisnis itu. Sayangnya orang tuanya tidak memberikan apresiasi malahan menyuruh Top untuk mengembalikan mobil tersebut ke toko asalnya.
            Bisnis ini berakhir ketika karakter Top di-banned karena telah menyalahi aturan permainan. Pada saat yang sama terdapat pengumuman bahwa Top tidak lulus di universitas negeri yang dharapkan oleh orang tuanya. Hal ini yang membuat Top dicerca oleh kedua orang tuanya.
2.      Bisnis kedua: kacang
Namun hasrat Top untuk berbisnis tidak pudar bahkan semakin menjadi-jadi. Pada saat ini, Top telah belajar di salah satu universitas swasta yang juga berbau bisnis. Pikiran Top waktu itu hanyalah bagaimana bisa berbisnis sehingga dia sering meninggalkan kuliahnya. Namun dia meminta tolong temannya untuk merekam semua kuliah yang dia tinggalkan. Akhirnya pikiran itu muncul yaitu ide untuk berjualan kacang. Top selalu melakukan riset pasar untuk dapat membuat bisnisnya laris. Langkah awal yang dia lakukan adalah dengan membeli mesin pembuat kacang otomatis dengan sisa uang di tabungannya. Berikutnya adalah menyewa stand di salah satu mall. Salah satu hasil dari risetnya adalah lokasi strategis membuat customer mendatangi stand kacang miliknya.
            Setelah mendapatkan lokasi strategis, pembeli mulai berdatangan. Karena memang kacang buatan Top enak, semakin banyak pembeli yang berdatangan. Melihat potensi bisnis yang besar, Top mulai berpikir untuk mengembangkan bisnisnya. Dia membeli mesin pembuat kacang yang baru dan mempekerjakan karyawan. Namun permasalahan akhirnya muncul. Top tidak melihat dampak yang terjadi dari mesin pembuat kacangnya. Asap yang dihasilkan ternyata mengotori atap. Akhirnya pihak manajemen turun tangan dan membatalkan kontrak yang telah dibuat. Bisnis ini akhirnya gagal.
            Kegagalan bisnis ini disertai dengan kepergian orang tua Top. Sebenarnya Top telah diajak untuk bergabung dengan orang tuanya. Tetapi Top menolak dengan alasan dia akan berjuang di tempatnya sekarang. Bahkan Top berjanji untuk memberikan penghidupan yang layak kepada orang tuanya. Tidak lama setelah kepergian orang tuanya, rumah miliknya disita oleh Bank untuk menutupi hutang dari ayahnya. Untungnya paman Top masih setia menemani.

3.      Bisnis ketiga: jajanan rumput laut
Dalam keputusasaan, datanglah pacar Top bernama Lin yang langsung menghiburnya. Di saat itu, Lin mengajak Top untuk berjalan-jalan ke pecinan, yaitu tempat dimana mereka sering menghabiskan waktu bersama. Di mobil, Lin menyodorkan jajanan rumput laut yang berasal dari Cina. Top mencoba satu dan kahirnya ketagihan. Dari situ muncul pikiran untuk berbisnis lagi. Top berpikir bahwa untuk apa jauh-jauh ke Cina jika kita dapat membelinya di tempat yang lebih dekat.
            Dengan sisa uang yang dimilikinya, Top membeli beberapa kardus rumput laut. Berbagai percobaan dilakukan untuk menghasilkan produk jajanan rumput laut yang enak. Dibantu pamannya Top mulai menggoreng dan menggoreng rumput laut tersebut.
            Berkali-kali digoreng, hasilnya tetap tidak enak (rasanya pahit). Namun mereka tetap berusaha siang dan malam. Sayangnya mereka melupakan sesuatu yang penting yaitu kesehatan. Ketika Top pulang ke rumah, Top menemukan bahwa pamannya tergeletak di tanah. Di saat itu juga Top mebawa pamannya ke rumah sakit.
            Top masih tetap berusaha di tengah kondisi pamannya yang sedang sakit. Produk rumput laut sudah mulai sedikit dan perabotan telah habis dijual untuk membeli produk rumput laut tersebut. Suatu kali percobaan, akhirnya Top berhasil membuat rumput laut yang gurih. Dia mengetahui bahwa rumput laut tersebut haruslah disegarkan kembali dengan disiram air.

Hal berikut yang mulai dipikirkan oleh Top adalah pemasaran. Entah kenapa, Top yang awalnya sangat anti dengan kuliah mulai mencari rekaman kuliah yang dulu sering dia tinggalkan dan mendengarkannya. Top mulai sadar bahwa ternyata ajaran kuliahnya memberikan pengetahuan yang penting untuk menjalankan sebuah bisnis. Salah satu hal yang menarik perhatiannya adalah “Hukum Rimba”. Dia menemukan arti sebenarnya dari hukum tersebut melalui 7 Eleven. Dari sini muncul keinginan untuk bekerjasama dengan 7 Eleven. 
Dengan bermuka tembok, Top langsung menuju kantor pemasaran 7 Eleven. Dia bermaksud untuk menunjukkan produk bikinannya ke salah satu manajer disana agar produknya dapat dijual di 7 Eleven. Kesan pertama yang dibeikan oleh sang manajer adalah produk yang dia akan pasarkan sangat tidak layak jual. Kemasan adalah kuncinya. Dari situ Top memutar otak untuk menciptakan desain produk yang dapat diterima di pasaran. Akhirnya sanga manajer mau menerima produknya dengan syarat harus ada inspeksi perusahaan dalam satu bulan ke depan.
            Ide untuk membuat sebuah perusahaan dalam waktu satu bulan adalah gila. Karena budget yang dibutuhkan sangat besar. Dari situ Top memutar otak lagi dan didapatkan cara untuk mendapatkan uang.
            Inspeksi yng berlangsung tidak berjalan baik. Banyak kriteria perusahaan baik yang tidak dimiliki oleh perusahaan Top. Tetapi hasil inspeksi sangat mengejutkan. Dia mampu lolos dari inspeksi perusahaan manufaktur yang baik. Akhirnya Top mampu mendistribusikan produknya ke 7 Elven ke 6000 cabang di dunia.
            Top akhirnya mampu mengembalikan orang tuanya ke tempat asalnya, melunasi hutang ayahnya yang mencapai 40 juta baht dalam kurun waktu 2 tahun, memiliki perkebunan rumput laut sendiri dan memiliki lebih dari 10 ribu pekerja.


SWOT Top Ittipat

Berikut ini adalah SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) dari Top Ittipat:
STRENGTH
·         Kreatif
·         Mau mengorbankan apa pun demi mencapai tujuan
·         Pekerja keras
·         Tidak akan berhenti sampai tujuannya tercapai
·         Memiliki pemikiran yang sigap
WEAKNESS
·         Berpikir pendek
·         Tidak ada dukungan dari orang tuanya malahan menghina dan mematahkan semangat Top.
·         Kurang memiliki pengalaman

THREAT
·      Umur Top masih sangat muda sehingga pengalaman yang dia miliki juga masih sangat sedikit. Kurangnya pengalaman inilah yang dapat menimbulkan hambatan-hambatan lain, seperti penipuan, kurangnya mitra, dan lain-lain. Salah satu contohnya adalah ketika Top menjual jimat miliknya seharga 100 ribu padahal harga aslinya lebih mahal dari itu.
·      Kerja keras yang berlebihan juga tidak baik karena membuat Top lupa untuk memerhatikan kesehatannya sendiri dan juga keluarganya. Hal ini terlihat ketika paman Top sakit karena kelelahan memenuhi hasrat dari Top untuk membuat jajanan rumput laut.
·       Ketika Top pertama kali berjualan kacang, terlihat bahwa Top memiliki sifat gegabah dan terlalu ambisius. Sifat ini akan menghancurkan dirinya sendiri. Hal ini tercermin ketika Top sukses menjual kacangnya di sebuah mal kemudian dia ingin membangun cabang baru. Dia tidak memerhatikan hal-hal yang terjadi selama proses penjualan tersebut. Akhirnya dia dikeluarkan karena asap jualannya mengotori atap mal tersebut.


OPPORTUNITY
·         Dengan sifat “muka tembok” yang dia miliki, Top memiliki peluang lebih untuk dapat menjalin relasi. Relasi oenting untuk meningkatkan kualitas proses bisnis yang dia jalankan. Semisal ketika dia membutuhkan desainer untuk membuat desain produknya.
·         Orang gegabah biasanya berpikir setelah dia bergerak. Hal ini sebenarnya juga memiliki nilai positif yaitu cepat dan sigap. Hal ini penting bagi pemula yang tidak tahu apa-apa sehingga dia dapat segera mengetahui kondisi sebenarnya. Setelah mengetahui kondisi sebenarnya dengan lebih cepat, kita juga dapat menyusun ulang strategi kita dengan cepat pula.

·         Kegagalan yang dialami Top juga membuat dia memiliki banyak peluang untuk menjadi lebih baik lagi lagi. Kegagalan tersebut sebenarnya membuat Top belajar dari segi moral, produksi, partnership, dan lain-lain.



Tidak ada komentar

Posting Komentar