LA DECIMA

LA DECIMA

Rabu, 24 September 2014

HAL YANG DIAJARKAN FILM SPONGEBOB TENTANG BISNIS




1.Intergritas dan Loyalitas

Dalam episode "The Graveyard Shift" menunjukan bagaimana senangnya dia ketika Krusty Krab dibuka 24 jam, episode lainya yg menujukan integritas Sponge Bob dalam episode“ Just One Bite“ dimana dia selalu datang jam 3 pagi untuk menghitung Krabby paty Integritas seorang pegawai menjadi salah satu faktor keberhasilan suatu bisnis dimana dedikasi seorang pegawai akan menentukan perkembangan bisnisnya dan inilah yang ditunjukan oleh Sponge Bob ke Krusty Krab

2. Penghargaan Terhadap Pegawai

Dalam binsis pegawai merupakan inti sebuah perusahaan untuk itulah penting memberikan penghargaan terhadap pegawai agar produktivitsanya meningkat. Dalam Film Spongebob ini ditunjukan oleh Mr. Krabs pada episode ‘Employee of the Month’ dengan memberikan predikat pekerja pada bulan ini kepada pegawai yang telah bekerja dengan baik di Krusty Krab yang akhirnya membuat Sponge Bob dan squidward salaing bersaing untuk mendapatkan penghargaan tersebut.

3.Strategi Pemasaran

Dalam berbisnis diperlukan strategi yang tepat agar produk yang kita jual disukai masyrakat dalam spongebob nilai ini ditunjukan pada episode “The Good Krabby Name “ dimana agar penduduk bikini bottom agar datang ke Krusty Krab Mr. Krab menyuruh spongebob memikirkan nama yg dapat menarik pelanggan datang, di episode “As Seen On TV” Mr.Krab melakukan pemasaran dengan memperkenalkan Krabby patty melaui TV.

4.Fokus pada Inti Bisnis Anda

Pada episode "Bossy Boots" Mr.Krab mengangkat Pearl menjadi pegawai Krusty Krab ide Pearl merubah Krusty Krab mulai dari makanan,nama dan bentuk Krusty Krab karena perubahan tersebut sudah melenceng dari inti bisnis kraby patty mengakibatkan Mr.krab kehilangan banyak uang. Pelajaran diatas menunjukan bahwa ketika mengembangkan bisnis kita harus tetap pada awal inti bisnis tersebut perubahan yg signifikan malah dapat menghancurkan bisnis kita.

5.Kualitas Produk

Pada episode “Born Again Krabs“ Mr. Krab menyuruh menjual Krabby Patty yang sudah busuk dan tidak boleh membikin yang baru sampai Patty yang busuk itu terjual akibatnya Krab kehilangan banyak pelangga pelajaran yg dapat diambil adalah Kualitas Produk yang dijual menentukan kelayakan barang tersebut untuk dibeli pembeli, pembeli tidak lagi bodoh mereka dapat mempelajari produk yang kita jual.

6.Pelanggan Adalah Raja

Dalam episode” The Krusty Tower” mengajarkan pentingnya pelanggan bagi bisnis bercerita ketika Mr.Krab ingin membuat hotel dengan slogan kalimat "We shall never deny a guest even the most ridiculous request"(kita tidak pernah menolak permintaan pelanggan meskipun itu permintaan aneh2) kalimat tersebut menujukan bahwa betapa pentingnya pelanggan bagi sebuah bisnis.

7. Pelayanan=Keuntungan

Pada episode “Bubble Buddy” Mr.krabs menyuruh Squidward untuk melayani apapun yg diminta bubble budy karena telah membeli semua Krabby Patty. Pada episode “Good Ol' Whatshisname “ dengan meberi pelayanan berupa mengingat nama pelanggan dapat meberi keuntungan yakni pelanggan akan datang kembali dua episode diatas menunjukan bahwa pelayanan yang baik akan membuat pelanggan prcaya pada produk yg kita jual sehingga keuntunganpun kita dapat.

8. Profitabilitas(Keuntungan)

Tujuan bisnis adalah menghasilkan profit untuk pemilik bisnis. Sehebat apapun yang dilakukan, tidak ada manfa'atnya jika tidak menghasilkan profit. Banyak episode yang menunjukan bagaimana Mr.Krab mencari untung mulai dari menaikan harga kraby patty sampai dengan menjual produk produk lain di luar kraby patty dalam episode “Bucket Sweet Bucket” Sponge Bob berhasil menemukan barang2 antik dari chum bucket sehingga membuat Krusty Krab tampak mewah yg dimanfaatkan Mr. Krab dengan menaika harga Krabby Patty

9. Kreatifitas dan Inovasi Produk

Pada episode “Patty Hype” menceritakan bisnis yg lesu dimana Krusty Krab tidak mendapat pelanggan satupun akhirnya Sponge Bob memberi ide untuk mebuat Pretty Patty yang akhirnya sukses besar dan banyak orang yang membeli kepada Sponge Bob pelajaran yg diambil agar bisnis tidak stagnan diperlukan inovasi agar pembeli tidak jenuh terhadap barang yg dijual terlalu umum/biasa

10.Kompetisi

Dalam berbisnis kompetisi akan selalu ada layaknya Krusty Krab dan Chum Bucket dimana Krusty Krab dengan Kraby Pattynya yg selalu berhasil menang kompetisi antara keduanya menciptakan ide ide inovatif baik pada Mr. Krab dan Plankton pelajaran yg diambil adalah bisnis tidak akan lepas dari kompetisi

11. Jangan mudah menyerah dalam berbisnis

Yakin bahwa sebesar apapun kegagalan yang dialami selama berpikir positf dan pantang menyerah kesuksesan akan didapat. mungkin hal inilah yang diajarkan plankton dalam berbisnis tidak peduli seberapa banyak dia gagal mencuri resep Krabby Paty dan restoran Chum Bucketnya yg tidak mendapat pembeli satupun namun dia tetap berusaha memajukan bisnisnya dengan berbagai ide anehnya.

12. Identifikasi Peluang Bisnis

Dalam episode “20,000 Patties Under the Sea” Sponge Bob dan Patrick menemukan kapal selam hal ini memberi ide Mr.Krab menciptakan restoran keliling yg bisa membawa banyak untung pelajaran yg diambil adalah seorang wirausaha harus mampu mengamati lingkungan sekitar untuk menciptapkan peluang bisnis bukan sebaliknya.

13.Efisiensi

Kata efisiensi tentunya tidak lepas dari Mr.Krab pada episode “Life is Crime” melakukan penghematan dimana seluruh barang yg ada di Krusty Krab di dapatkan dari meminjam, episode “Kusty Krab Traning Video” menunjukan penghematan yg dilakukan Mr. Krab antara lain mebangunya Krusty Krab dari rumah jompo,hanya merekrut 2 pekerja,dan tidak membeli teknologi yg tidak diperlukan. Pelajarannya adalah effisiensi penting untuk meningkatkan keuntungan tetapi jangan sampai seperti Mr. Krab
Read more ...

Senin, 07 Juli 2014

Pewarisan






















kali ini saya akan mengajak anda untuk mengenal pewarisan, monggo pengertian dari pewarisan bisa di cek di google... hehe
langsung saja ini listning program nya.

pertama ada kelas Accecoris.java

public class Accessories{

String name;
int price;
double weight;

public void setName(String name){
this.name = name;
}

public void setPrice(int price){
this.price = price;
}

public void setWeight(double weight){
this.weight = weight;
}

public Accessories(){

name="";
price=0;
weight=0;
}

public Accessories(String name, int price, double weight){
this.name=name;
this.price=price;
this.weight=weight;
}

public void printAccessories(String name,int price, double weight){

System.out.println("Accessories");
System.out.println("Name       = "+name);
System.out.println("Price      = "+price);
System.out.println("Weight     = "+weight);
}

public double getPrice(){
return price;
}



}


yang kedua ada kelas CasingHP.java

public class CasingHP extends Accessories{


String typeOfHP;
String type;
String material;

public void setTypeOfHP(String typeOfHP){
this.typeOfHP = typeOfHP;
}

public void setType(String type){
this.type = type;
}

public void setMaterial(String material){
this.material = material;
}

public CasingHP(){
typeOfHP = "";
type = "";
material = "";
}

public CasingHP(String typeOfHP, String type, String material){
this.typeOfHP = typeOfHP;
this.type = type;
this.material = material;
}


public void printCasingHP(){

System.out.println("Casing HP");


System.out.println("Type Of HP = "+typeOfHP);
System.out.println("Type       = "+type);
System.out.println("Material   = "+material);


}

}


terakhir adalah class main nya yaitu CasingHPBeraksi.java

public class CasingHPBeraksi{
public static void main(String[]args){

CasingHP a = new CasingHP("Nokia","N30","Polimer");
System.out.println("#######################");
a.printAccessories("Headphone",100000,2.0);

System.out.println("-----------------------");
a.printCasingHP();
System.out.println("#######################");
}
}
Read more ...

Selasa, 10 Juni 2014

program kasir double class



berikut adalah cara membuat program kasir








untuk kelas main kasir

import java.util.Scanner;   // Import java untuk fungsi meminta inputan user
public class Kasir {    // baris class dan nama class di sini harus sama dengan nama file .java
    public static void main(String[] args){ //baris awal program utama
    Hitung htg=new Hitung(); // mendeklarasikan class Hitung yang akan kita panggil dengan variabel htg
    System.out.println("\n ============================\n     Program Mesin Kasir\n ============================");   //*perintah mencetak string
    htg.inputBrg(); //memanggil prosedur inputBrg dari class variabel htg
    htg.tampil(); //memanggil prosedur tampil dari class variabel htg
    System.out.println("\n\n=============================================");     //*perintah mencetak string
    System.out.println(" Terima Kasih Telah Menggunakan Program Kami");     //*perintah mencetak string
    System.out.println("=============================================");     //*perintah mencetak string
    System.exit(0); //keluar dari program dengan interasi 0 artinya program tidak ada error
    }

}




untuk kelas hitung

import java.util.Scanner;    // Import java untuk fungsi meminta inputan user
class Hitung{ //mendeklarasikan class
    public String nama[]=new String[20];   //mendeklarasikan nama beripe string array memiliki maksimal 20
    public int hargaBrg[]=new int[15]; //mendeklarasikan hargaBrg beripe data integer array memiliki maksimal 15 data
    public int jumlahBrg[]=new int[15];    //mendeklarasikan jumlahBrg beripe data integer array memiliki maksimal 15 data
    public int i,jumlahBeli; //mendeklarasikan i dan jumlahBeli beripe data integer
    public double hargaTtl[]=new double[15];    //mendeklarasikan hargaTtl beripe data double array memiliki maksimal 15 data
    public double totalHarga=0,diskon=0,totalBayar=0;     //mendeklarasikan totalHarga, diskon dan totalBayar beripe data double
    
    Scanner masukkan=new Scanner(System.in);    // kita masukan fungsi abstract Scanner kedalam sebuah object  yang bernama input
    
    public void inputBrg(){  //mendeklarasikan prosedure dengan nama inputBrg
        System.out.print("\n Jumlah Pembelian: "); jumlahBeli=masukkan.nextInt();    //* bila tanpa ln maka kursor berada di sebelahnya
        System.out.println("\n ===================================");     //*perintah mencetak string
        for(i=1;i<=jumlahBeli;i++){   //perintah perulangan dari i=1 sampai jumlahMk dengan step i=1
            System.out.print("\n Nama Barang ke-"+i+" : "); nama[i]=masukkan.next();     //* dan bila tanpa ln maka kursor berada di sebelahnya
            System.out.print(" Jumlah Barang   : "); jumlahBrg[i]=masukkan.nextInt();  //* dan bila tanpa ln maka kursor berada di sebelahnya
            System.out.print(" Harga Barang    :Rp "); hargaBrg[i]=masukkan.nextInt();   //* dan bila tanpa ln maka kursor berada di sebelahnya
            hargaTtl[i]=jumlahBrg[i]*hargaBrg[i]; //menginput nilai hargaTtl dengan perkalian jumlahBrg dan hargaBrg
            totalHarga=hargaTtl[i]+totalHarga;  //menginput nilai totalHarga dengan penjumlahan hargaTtl dan totalHarga sebelumnya
            }
        System.out.println("\n =================================");     //*perintah mencetak string
        if (totalHarga>=1000000) diskon=0.2*totalHarga; //menyeleksi kondisi jika totalHarga>=1000000 dengan diskon 20%
        else if ((totalHarga>=500000) && (totalHarga<1000000)) diskon = 0.1*totalHarga;    //menyeleksi kondisi jika 500000<=totalHarga<1000000
        else diskon = 0;// nyeleksi jika <500000
        totalBayar=totalHarga-diskon; //menjumlahkan totalBayar hasil dari totalHarga dikurang diskon
        }
       
    public void tampil(){ //mendeklarasikan prosedur dengan nama tampil
        System.out.println("\n\n                Daftar Barang Pembelian");     //*perintah mencetak string
        System.out.println(" ==========================================================="); //*perintah mencetak string
        System.out.println(" ||   Nama Barang    || Jumlah ||   Harga   ||   Total    ||"); //*perintah mencetak string
        System.out.println(" ==========================================================="); //*perintah mencetak string
        for(i=1;i<=jumlahBeli;i++){ //perulangan untuk mencetak isi array pada nama,jumlahBrg,hargaBrg,dan hargaTtl
            /*perintah mencetak string dan tertata rapih itu berkat bantuan perintah String.format
            penjelasan sama seperti pada pemrograman bahasa C yaitu
            %s untuk mencetak tipe data string, %d untuk mencetak tipe data desimal, dan %f untuk mencetak tipe data float
            %-16s artinya mencetak nama[i] memiliki 16 karakter dan min artinya rata kiri
            %3d artinya mencetak jumlahBrg[i] memiliki 3 karakter
            %6d artinya mencetak hargaBrg[i] memiliki 6 karakter
            %7.0f artinya mencetak hargaTtl[i] memiliki 7 karakter didepan koma dan 0 karakter di belakan koma
            */
            System.out.println(String.format(" || %-16s ||  %3d   || Rp %6d || Rp %7.0f ||",nama[i],jumlahBrg[i],hargaBrg[i],hargaTtl[i]));
            }
        System.out.println(" ==========================================================="); //*perintah mencetak string
        System.out.println(String.format("\n Total                                      =Rp %10.0f",totalHarga));    //*perintah mencetak string
        System.out.println(String.format(" Diskon                                     =Rp %10.0f",diskon));   //*perintah mencetak string
        System.out.println(String.format(" Total Pembayaran                           =Rp %10.0f",totalBayar));    //*perintah mencetak string
        }

}





Logika Program
File yang di compile cukup file Kasir.java saja dan file Hitung.java tidak perlu di compile karena pada saat kita mengcompile Kasir.java itu sudah sekalian kita mengcompile Hitung.java karena ada perintah Hitung htg = new Hitung();.
Alir program adalah pada saat program di jalan kan makan proses yang di jalankan adalah memanggil prosedure inputBrg() dengan perintah htg.inputBrg();, kenapa htg? Karena di awal program kita mendeklarasikan htg sebagai nama variabel class Hitung.java untuk di panggil. Di dalam procedure inputBrg() perintah yang pertama kali dilakukan adalah meminta jumlah inputan untuk jumlah pembelian dengan variabel jumlahBeli. Setelah jumlah pembelian sudah di input makan program akan melakukan perintah penginputan data-data barang dari nama barang, jumlah barang, dan harga barang dengan variabel nama[i], jumlahBrg[i], dan hargaBrg[i] bertipe array dan perintah penginputan ini di sisipkan pada suatu perintah perulangan dengan perintah dimulai dari 1 sampai jumlahBeli dengan bertambah 1 dengan perintah for(i=1;i<=jumlaBeli;i++) dan didalam perulangan juga ada proses penjumlahan dan pengalian untuk mencari nilai hargaTtl untuk total harga masing-masing barang dan totalHarga untuk menjumlahkan total harga seluruh barang. Setelah penginputan selesai maka akan dilakukan seleksi untuk melihat apakan mendapatkan diskon atau tidak dengan kondisi jika totalHarga>1000000 makan diskon 20% dan jika 500000<=totalHarga<1000000 dan tidak mendapatkan diskon jika totalHarga<500000, sehingga totalBayar=totalHarga-diskon. Selesai itu program akan kembali ke file Kasir.java dan program melanjutkan akan memangil procedure tampil() dengan perintah htg.tampil();, proses yang ada pada procedure tampil adalah hanya menampilkan data-data saja karena sehubungan data-data sebelumnya adalah array makan perintah untuk mencetak semuanya adalah dengan bantuan peruangan. Jika proses menampilkan data sudah selesai maka alur program kembali ke file Kasir.java dan program selesai dan keluar dengan tidak ada error dengan perintah System.exit(0);.
Read more ...

Jumat, 30 Mei 2014

method accecor dan mutator (PBO 1)

pertama - tama buat class mahasiswa dulu ==>


public class Mahasiswa {
//atribut
String nim;
String nama;
String alamat;
String hp;
String facebook;

//constructor
public Mahasiswa(){
nim ="";
nama ="";
alamat ="";
hp ="";
facebook ="";
}

public Mahasiswa(String nim, String nama, String alamat, String hp, String facebook){
this.nim = nim;
this.nama = nama;
this.alamat = alamat;
this.hp = hp;
this.facebook = facebook;
}


//method
public void cetakProfil(){
System.out.println("Biodata");
System.out.println("===================================");
System.out.println("NIM      : "+getNim());
System.out.println("Nama     : "+getNama());
System.out.println("Alamat   : "+getAlamat());
System.out.println("No. HP   : "+getHp());
System.out.println("Facebook : "+getFacebook());
System.out.println("===================================");
System.out.println("STMIK Widya Pratama@2014");
System.out.println("===================================");
}

//method accecor
public String getNim(){
return nim;
}

public String getNama(){
return nama;
}

public String getAlamat(){
return alamat;
}

public String getHp(){
return hp;
}

public String getFacebook(){
return facebook;
}

// method mutator

public void setNim(String nim){
this.nim = nim;
}

public void setNama(String nama){
this.nama = nama;
}

public void setAlamat(String alamat){
this.alamat = alamat;
}

public void setHp(String hp){
this.hp = hp;
}

public void setFacebook(String facebook){
this.facebook = facebook;
}

}



kemudian buat class biodata2 untuk mengcompile and merunning programnya ==>


public class Biodata2{
public static void main(String[] args){
Mahasiswa mhs = new Mahasiswa("12.230.0000","cahiel","Pekalongan","08901081994","http://facebook/ioio");
mhs.cetakProfil();
mhs.setNim("12.230.0021");
mhs.setNama("Gusty Cahiel");
mhs.setAlamat("Proyonanggan Utara, Batang");
mhs.setHp("08925071994");
mhs.setFacebook("http://facebook.com/gusty");
mhs.cetakProfil();

Mahasiswa mhs2 = new Mahasiswa();
mhs2.cetakProfil();
mhs2.setNim("12.230.0021");
mhs2.cetakProfil();
}
}




Read more ...

program penjualan (PBO 1)

import java.io.*;
public class distro{
public static void main (String [] rio){
int jawab =0;
int price=0;
int total;
BufferedReader masuk = new BufferedReader(new InputStreamReader (System.in));
try{
while(jawab!=4){
int quantity=0;
String item ="tidak tersedia";
System.out.println();
System.out.println("==================");
System.out.println("CAHIEL DISTRO ");
System.out.println("==================");
System.out.println("   5. Jacket");
System.out.println("   6. T-shirt");
System.out.println("   7. Jeans");
System.out.println("   8. exit");
System.out.println("==================");
System.out.println();
System.out.print("Choose No. [5 - 8 ] ? ");
try{
jawab = Integer.parseInt(masuk.readLine());
}catch(NumberFormatException angka){
System.out.println("bukan menu yang anda masukkan");
}
if (jawab==5){
item = "Jacket";
price = 210000;

}else if (jawab==6){
item = "T-shirt";
price = 115000;

}else if (jawab==7){
item = "Jeans";
price = 175000;

}else if (jawab==8){
System.exit(0);
}

System.out.println();
System.out.println("Item Order      : "+item);
System.out.println("Price / item    : "+price);
if (!(item.equalsIgnoreCase("tidak tersedia"))){
System.out.print("Quantity : ");
try{
quantity = Integer.parseInt(masuk.readLine());
}catch(NumberFormatException angk){
System.out.println("masukkan nominal dengan benar");
}
System.out.println("Total Cost   : Rp."+(price*quantity));
}
System.out.println("==================");
}
}catch(IOException er){
System.out.println();}
}
}





Read more ...

Senin, 26 Mei 2014

Ringkasan Film the Billionare

Berikut ini The Billionaire dari segi bisnis
  1. Bisnis pertama: equipment langka di multiplayer game
Disinilah Top berkenalan dengan dunia bisnis. Awalnya Top sedang bermain dan chatting dengan beberapa karakter game lainnya. Percakapan yang dia lakukan adalah tentang transaksi equipment langka yang karakter Top punya. Berbagai penawaran dilakukan sampai akhirnya karakter lain yang ingin membeli equipment langka tersebut ingin membeli equipment langka tersebut dengan dolar singapura. Karena dia tidak memiliki rekening bank akhirnya dia meminjam rekenning bank pamannya.
            Dengan jumlah equipment langka yang karakter Top miliki dia melanjutkan untuk berbisnis. Sampaii pada akhirnya dia mampu membeli sebuah mobil dengan uang yang dia kumpulkan dari bisnis itu. Sayangnya orang tuanya tidak memberikan apresiasi malahan menyuruh Top untuk mengembalikan mobil tersebut ke toko asalnya.
            Bisnis ini berakhir ketika karakter Top di-banned karena telah menyalahi aturan permainan. Pada saat yang sama terdapat pengumuman bahwa Top tidak lulus di universitas negeri yang dharapkan oleh orang tuanya. Hal ini yang membuat Top dicerca oleh kedua orang tuanya.
2.      Bisnis kedua: kacang
Namun hasrat Top untuk berbisnis tidak pudar bahkan semakin menjadi-jadi. Pada saat ini, Top telah belajar di salah satu universitas swasta yang juga berbau bisnis. Pikiran Top waktu itu hanyalah bagaimana bisa berbisnis sehingga dia sering meninggalkan kuliahnya. Namun dia meminta tolong temannya untuk merekam semua kuliah yang dia tinggalkan. Akhirnya pikiran itu muncul yaitu ide untuk berjualan kacang. Top selalu melakukan riset pasar untuk dapat membuat bisnisnya laris. Langkah awal yang dia lakukan adalah dengan membeli mesin pembuat kacang otomatis dengan sisa uang di tabungannya. Berikutnya adalah menyewa stand di salah satu mall. Salah satu hasil dari risetnya adalah lokasi strategis membuat customer mendatangi stand kacang miliknya.
            Setelah mendapatkan lokasi strategis, pembeli mulai berdatangan. Karena memang kacang buatan Top enak, semakin banyak pembeli yang berdatangan. Melihat potensi bisnis yang besar, Top mulai berpikir untuk mengembangkan bisnisnya. Dia membeli mesin pembuat kacang yang baru dan mempekerjakan karyawan. Namun permasalahan akhirnya muncul. Top tidak melihat dampak yang terjadi dari mesin pembuat kacangnya. Asap yang dihasilkan ternyata mengotori atap. Akhirnya pihak manajemen turun tangan dan membatalkan kontrak yang telah dibuat. Bisnis ini akhirnya gagal.
            Kegagalan bisnis ini disertai dengan kepergian orang tua Top. Sebenarnya Top telah diajak untuk bergabung dengan orang tuanya. Tetapi Top menolak dengan alasan dia akan berjuang di tempatnya sekarang. Bahkan Top berjanji untuk memberikan penghidupan yang layak kepada orang tuanya. Tidak lama setelah kepergian orang tuanya, rumah miliknya disita oleh Bank untuk menutupi hutang dari ayahnya. Untungnya paman Top masih setia menemani.

3.      Bisnis ketiga: jajanan rumput laut
Dalam keputusasaan, datanglah pacar Top bernama Lin yang langsung menghiburnya. Di saat itu, Lin mengajak Top untuk berjalan-jalan ke pecinan, yaitu tempat dimana mereka sering menghabiskan waktu bersama. Di mobil, Lin menyodorkan jajanan rumput laut yang berasal dari Cina. Top mencoba satu dan kahirnya ketagihan. Dari situ muncul pikiran untuk berbisnis lagi. Top berpikir bahwa untuk apa jauh-jauh ke Cina jika kita dapat membelinya di tempat yang lebih dekat.
            Dengan sisa uang yang dimilikinya, Top membeli beberapa kardus rumput laut. Berbagai percobaan dilakukan untuk menghasilkan produk jajanan rumput laut yang enak. Dibantu pamannya Top mulai menggoreng dan menggoreng rumput laut tersebut.
            Berkali-kali digoreng, hasilnya tetap tidak enak (rasanya pahit). Namun mereka tetap berusaha siang dan malam. Sayangnya mereka melupakan sesuatu yang penting yaitu kesehatan. Ketika Top pulang ke rumah, Top menemukan bahwa pamannya tergeletak di tanah. Di saat itu juga Top mebawa pamannya ke rumah sakit.
            Top masih tetap berusaha di tengah kondisi pamannya yang sedang sakit. Produk rumput laut sudah mulai sedikit dan perabotan telah habis dijual untuk membeli produk rumput laut tersebut. Suatu kali percobaan, akhirnya Top berhasil membuat rumput laut yang gurih. Dia mengetahui bahwa rumput laut tersebut haruslah disegarkan kembali dengan disiram air.

Hal berikut yang mulai dipikirkan oleh Top adalah pemasaran. Entah kenapa, Top yang awalnya sangat anti dengan kuliah mulai mencari rekaman kuliah yang dulu sering dia tinggalkan dan mendengarkannya. Top mulai sadar bahwa ternyata ajaran kuliahnya memberikan pengetahuan yang penting untuk menjalankan sebuah bisnis. Salah satu hal yang menarik perhatiannya adalah “Hukum Rimba”. Dia menemukan arti sebenarnya dari hukum tersebut melalui 7 Eleven. Dari sini muncul keinginan untuk bekerjasama dengan 7 Eleven. 
Dengan bermuka tembok, Top langsung menuju kantor pemasaran 7 Eleven. Dia bermaksud untuk menunjukkan produk bikinannya ke salah satu manajer disana agar produknya dapat dijual di 7 Eleven. Kesan pertama yang dibeikan oleh sang manajer adalah produk yang dia akan pasarkan sangat tidak layak jual. Kemasan adalah kuncinya. Dari situ Top memutar otak untuk menciptakan desain produk yang dapat diterima di pasaran. Akhirnya sanga manajer mau menerima produknya dengan syarat harus ada inspeksi perusahaan dalam satu bulan ke depan.
            Ide untuk membuat sebuah perusahaan dalam waktu satu bulan adalah gila. Karena budget yang dibutuhkan sangat besar. Dari situ Top memutar otak lagi dan didapatkan cara untuk mendapatkan uang.
            Inspeksi yng berlangsung tidak berjalan baik. Banyak kriteria perusahaan baik yang tidak dimiliki oleh perusahaan Top. Tetapi hasil inspeksi sangat mengejutkan. Dia mampu lolos dari inspeksi perusahaan manufaktur yang baik. Akhirnya Top mampu mendistribusikan produknya ke 7 Elven ke 6000 cabang di dunia.
            Top akhirnya mampu mengembalikan orang tuanya ke tempat asalnya, melunasi hutang ayahnya yang mencapai 40 juta baht dalam kurun waktu 2 tahun, memiliki perkebunan rumput laut sendiri dan memiliki lebih dari 10 ribu pekerja.


SWOT Top Ittipat

Berikut ini adalah SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) dari Top Ittipat:
STRENGTH
·         Kreatif
·         Mau mengorbankan apa pun demi mencapai tujuan
·         Pekerja keras
·         Tidak akan berhenti sampai tujuannya tercapai
·         Memiliki pemikiran yang sigap
WEAKNESS
·         Berpikir pendek
·         Tidak ada dukungan dari orang tuanya malahan menghina dan mematahkan semangat Top.
·         Kurang memiliki pengalaman

THREAT
·      Umur Top masih sangat muda sehingga pengalaman yang dia miliki juga masih sangat sedikit. Kurangnya pengalaman inilah yang dapat menimbulkan hambatan-hambatan lain, seperti penipuan, kurangnya mitra, dan lain-lain. Salah satu contohnya adalah ketika Top menjual jimat miliknya seharga 100 ribu padahal harga aslinya lebih mahal dari itu.
·      Kerja keras yang berlebihan juga tidak baik karena membuat Top lupa untuk memerhatikan kesehatannya sendiri dan juga keluarganya. Hal ini terlihat ketika paman Top sakit karena kelelahan memenuhi hasrat dari Top untuk membuat jajanan rumput laut.
·       Ketika Top pertama kali berjualan kacang, terlihat bahwa Top memiliki sifat gegabah dan terlalu ambisius. Sifat ini akan menghancurkan dirinya sendiri. Hal ini tercermin ketika Top sukses menjual kacangnya di sebuah mal kemudian dia ingin membangun cabang baru. Dia tidak memerhatikan hal-hal yang terjadi selama proses penjualan tersebut. Akhirnya dia dikeluarkan karena asap jualannya mengotori atap mal tersebut.


OPPORTUNITY
·         Dengan sifat “muka tembok” yang dia miliki, Top memiliki peluang lebih untuk dapat menjalin relasi. Relasi oenting untuk meningkatkan kualitas proses bisnis yang dia jalankan. Semisal ketika dia membutuhkan desainer untuk membuat desain produknya.
·         Orang gegabah biasanya berpikir setelah dia bergerak. Hal ini sebenarnya juga memiliki nilai positif yaitu cepat dan sigap. Hal ini penting bagi pemula yang tidak tahu apa-apa sehingga dia dapat segera mengetahui kondisi sebenarnya. Setelah mengetahui kondisi sebenarnya dengan lebih cepat, kita juga dapat menyusun ulang strategi kita dengan cepat pula.

·         Kegagalan yang dialami Top juga membuat dia memiliki banyak peluang untuk menjadi lebih baik lagi lagi. Kegagalan tersebut sebenarnya membuat Top belajar dari segi moral, produksi, partnership, dan lain-lain.
Read more ...

laguku

C                     G
mungkinkah kau tahu
 Am                            Em
rasa cinta yang kini membara
F                     Dm
yang masih tersimpan
                    G
dalam lubuk jiwa

C                G
ingin kunyatakan
 Am                                Em
lewat kata yang mesra untukmu
F                   Dm
namun ku tak kuasa
                    G
untuk melakukannya

Reff :

           C                        G
mungkin hanya lewat lagu ini
Am                  Em
akan kunyatakan rasa
  F                                Dm
cintaku padamu rinduku padamu
     G
tak bertepi

         C                         G
mungkin hanya sebuah lagu ini
    Am                        Em
yang slalu akan kunyanyikan
 F                        Dm
sebagai tanda betapa aku
   G
inginkan kamu

C G Am Em F Dm G A

Reff :
          D                  A
mungkin hanya lewat lagu ini
Bm                  F#m
akan kunyatakan rasa
  G                         Em
cintaku padamu rinduku padamu
       A
tak bertepi

           D                    A
mungkin hanya sebuah lagu ini
    Bm                F#m
yang slalu akan kunyanyikan
 G                       Em
sebagai tanda betapa aku
  A
inginkan kamu
Read more ...

saint of my life

intro: G D C D G

G
good night good night my little angel
D
good night good night my little ones
C
spread your wings and
D G
fly away to your dreams

G
when you’re sleep, i’m on your side
D
when you’re awake, i’ll be your still
C D G
close your eyes put a smile on your face

reff:
E
don’t be scared cause
C G D
i’ll be there to hold you tight
E C
you’re the king you’re the queen
G D
you’re the saint of my life
E C G D
when the world is trembling down don’t you cry
E C
cause there’s nothing nothing
G D
that will keep us a part
C B
aaa aaa aaaaa

G
sing with me my little darling
D
sing along to this lullabies
C D
take the moon kiss the stars G
so goodnight

intro: G D C D G

back To Reff
Read more ...

sejauh mungkin

Intro : C

C                           Am
Lelah hati yang tak kau lihat andai saja
           F                            G
Dapat kau rasa kan letihnya jiwaku karna sifatmu
C                          Am
Indah cinta yang kau berikan kini tiada
        F                         G
Lagi kudapatkan teduhnya jiwa

Reff
              C
Baiknya kupergi
               Am
Tinggalkan dirimu
             F
Sejauh mungkin
              G
Untuk melupakan

              C
Baiknya kupergi
               Am
Tinggalkan dirimu
             F
Sejauh mungkin
              G
Untuk melupakan

                C
Dirimu yang slalu
               Am
Tak pedulikan ku
               F
Yang mencintaimu
                G
Yang menyayangimu

Em              Am
Bila saat nanti aku jauh
         F
Kuharap kau mengerti
            G      
Kuharap kau sadari
Read more ...

Kalau Ada yang Gratis, Kenapa Harus Bayar?

Ada satu kalimat yang cukup sering dibicarakan oleh perempuan jika berhadapan dengan penawaran produk atau jasa: Kenapa mesti membayar jika memang bisa dapat gratis? Seberapa penting “produk atau layanan gratis” bagi mereka?



Needs vs Budget

Dalam riset yang dilakukan oleh MarkPlus Insight mengenai Women: Anxieties and Desires (2010), aspek price (harga) menempati urutan kedua setelah needs (kebutuhan) berkaitan dengan faktor yang dipertimbangkan oleh perempuan sebelum membeli produk atau mengakses suatu layanan. Sebanyak 79,9 persen responden menyatakan bahwa “I usually purchase something based on my needs and budget”. Hal ini menunjukkan bahwa bagi perempuan di hampir semua level, faktor harga tetap menjadi poin penting. Bahkan, harga menjadi salah satu dari lima besar aspek yang mereka pertimbangkan sebelum membeli produk atau mengakses layanan.

Mengapa perempuan seolah-olah menjadi sangat price sensitive? Salah satu alasannya adalah “keseimbangan”. Dalam benak perempuan, faktor ini menjadi penting manakala mereka sudah berpenghasilan atau mereka sudah berumah tangga. Dari hasil riset MarkPlus Insight tersebut juga ditemukan bahwa sebanyak 84,9 persen perempuan yang telah menikah juga mengelola gaji suami. Kepiawaian untuk mengelola sehingga pada saat akhir bulan tidak terjadi defisit mengakibatkan perempuan harus cerdas dan bijaksana. Salah sedikit saja, mereka bisa dibilang “tidak becus, ceroboh dan boros”. Wajarlah apabila mereka sangat khawatir jika menjelang akhir bulan pundi-pundi keuangan mereka tidak ada sisa atau malahan defisit. Wajar pula ketika kemudian mereka sangat concern terhadap harga.

Pengeluaran untuk kebutuhan belanja bulanan (termasuk makanan) menempati pos terbesar hampir di semua segmen.  Sangat rasional ketika kemudian pada saat pembelian produk, perempuan berusaha mati-matian menyeimbangkan antara pendapatan dengan pengeluaran, kalau bisa malah menyisakan untuk mereka tabung atau digunakan untuk pembelian barang lain yang sifatnya sekunder atau bahkan tersier. Demi menekan budget, perempuan rela mengejar diskon, meski kadang-kadang harus rela mengantre dan memerlukan biaya transport yang tinggi untuk mencapai lokasi penjualan, apalagi jika ada produk atau layanan yang ditawarkan secara gratis bagi mereka.

Seberapa Efektif Penawaran Gratis kepada Perempuan?

Jujur saja, sejauh ini penawaran layanan atau produk yang  100 persen gratis untuk perempuan masih  bersifat insidental dan biasanya berhubungan dengan event tertentu (misalnya Hari Perempuan Sedunia, atau Hari Kartini).  Dalam beberapa tahun terakhir ini saja, yang terlihat cukup antusias memberikan layanan gratis kepada perempuan adalah sektor perhotelan dan pariwisata, diikuti beberapa sektor kesehatan. Namun demikian, penawaran gratis kepada perempuan terlihat masih  bersifat setengah-setengah. Seperti misalnya yang dilakukan oleh salah satu hotel berbintang di Jakarta yang mencoba menawarkan layanan gratis untuk pengunjung perempuan, mulai dari menginap, makan, hingga spa dan perawatan tubuh, hanya saat Hari Perempuan Sedunia, 8 Maret.

Ada juga layanan kesehatan gratis untuk perempuan, yaitu pemeriksaan pap-smear untuk mendeteksi kanker serviks, atau layanan KB gratis, tetapi itu pun juga dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, 7 April. Belum lagi layanan gratis juga ditawarkan oleh salah satu provider telekomunikasi terkemuka di Indonesia, melalui konten seputar dunia perempuan, karena pelanggan provider ini kebanyakan memang didominasi oleh kaum hawa. Layanan tersebut dapat diakses dengan nomor menu browser tertentu dan langsung terhubung dengan menu yang menampilkan beragam informasi dan tips seputar dunia perempuan, yakni tren gaya hidup (lifestyle), tips cantik dan sehat, tips keluarga dan anak hingga resep masakan ala Farah Quinn, dan lain-lain langsung dari ponsel.

Contoh layanan yang diharapkan berjalan kontinyu adalah layanan gratis untuk perempuan korban KDRT (kekerasan Dalam Rumah Tangga). Rumah Sakit atau sumber-sumber perawatan yang menolak pasien korban KDRT justru akan mendapatkan sanksi dari Pemerintah. Ada juga layanan persalinan gratis untuk Ibu Hamil di daerah yang minim sumber perawatan. Layanan ini dicanangkan sejak Maret 2010, yang didasarkan pada tingginya angka kematian ibu melarkan di Indonesia. Menurut data Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Pasifik (UNESCAP), Program Pembangunan PBB (UNDP), UNFPA, dan WHO, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia telah berada pada posisi 420 per 100.000 penduduk. Syukurlah, Pemerintah Indonesia masih peduli dengan mengucurkan dana sekitar Rp 1,45 triliun untuk program ini. Namun demikian, apakah sejauh ini perempuan benar-benar menikmati layanan tersebut? Apakah yang sebenarnya apa dibutuhkan oleh perempuan sudah terakomodasi secara optimal?

Gratis, Siapa Takut?

Bagaimana mengelola perempuan sebagai market share? Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan adalah “eksklusivitas”. Buatlah perempuan mau meluangkan waktu dan merasa nyaman terhadap produk atau layanan Anda, kemudian berikan penawaran khusus yang menarik perhatian konsumen untuk membelinya. Pada bagian penawaran khusus, embel-embel “gratis” bisa menjadi alternatif untuk menarik hati perempuan. Lalu, apa yang bisa dinikmati oleh produsen atau perusahaan apabila mereka memberikan fasilitas gratis kepada perempuan? Apakah kemudian perusahaan bisa memperoleh keuntungan?

Di era Marketing 3.0, perilaku dan nilai-nilai dari sebuah perusahaan semakin terbuka untuk diinspeksi oleh publik. Perkembangan jaringan sosial membuat orang semakin mudah untuk membicarakan kinerja perusahaan, produk dan brand baik fungsional maupun sosial, apalagi generasi konsumen saat ini sudah lebih banyak memperhatikan isu-isu dan masalah sosial. Akan lebih tampak jelas lagi di kalangan perempuan. Perusahaan yang women-centric akan mendapat simpati lebih dalam dari kaum perempuan. Mereka tidak lagi menjadi sasaran utama penjualan produk atau jasa, melainkan sebagai mitra yang siap bekerjasama untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan melalui word of mouth ke sesama perempuan. Perusahaan semestinya bisa menangkap peluang ini sebagai tantangan menghadapi era Marketing 3.0 dan tidak hanya merasa tenang di “zona aman” Marketing 1.0 atau 2.0.

Memberikan sesuatu yang gratis kepada para perempuan sesungguhnya cukup impactful. Gratis bisa dimaknai sebagai “kompensasi” atau “hadiah” karena perempuan telah berjasa untuk ikut memasarkan produk kita, meski secara tidak langsung. Wajarlah jika nilai word of mouth dalam merekomendasikan produk kita semestinya dihargai dalam bentuk free marketing for women.
Read more ...