Berikut ini The Billionaire dari segi bisnis
- Bisnis pertama: equipment
langka di multiplayer game
Disinilah Top berkenalan dengan dunia bisnis. Awalnya Top
sedang bermain dan chatting dengan beberapa karakter game lainnya. Percakapan
yang dia lakukan adalah tentang transaksi equipment langka yang karakter Top
punya. Berbagai penawaran dilakukan sampai akhirnya karakter lain yang ingin
membeli equipment langka tersebut ingin membeli equipment langka tersebut
dengan dolar singapura. Karena dia tidak memiliki rekening bank akhirnya dia
meminjam rekenning bank pamannya.
Dengan jumlah equipment langka yang
karakter Top miliki dia melanjutkan untuk berbisnis. Sampaii pada akhirnya dia
mampu membeli sebuah mobil dengan uang yang dia kumpulkan dari bisnis itu.
Sayangnya orang tuanya tidak memberikan apresiasi malahan menyuruh Top untuk
mengembalikan mobil tersebut ke toko asalnya.
Bisnis ini berakhir ketika karakter
Top di-banned karena telah menyalahi aturan permainan. Pada saat yang sama
terdapat pengumuman bahwa Top tidak lulus di universitas negeri yang dharapkan
oleh orang tuanya. Hal ini yang membuat Top dicerca oleh kedua orang tuanya.
2.
Bisnis
kedua: kacang
Namun hasrat Top untuk berbisnis tidak pudar bahkan semakin
menjadi-jadi. Pada saat ini, Top telah belajar di salah satu universitas swasta
yang juga berbau bisnis. Pikiran Top waktu itu hanyalah bagaimana bisa
berbisnis sehingga dia sering meninggalkan kuliahnya. Namun dia meminta tolong
temannya untuk merekam semua kuliah yang dia tinggalkan. Akhirnya pikiran itu
muncul yaitu ide untuk berjualan kacang. Top selalu melakukan riset pasar untuk
dapat membuat bisnisnya laris. Langkah awal yang dia lakukan adalah dengan
membeli mesin pembuat kacang otomatis dengan sisa uang di tabungannya. Berikutnya
adalah menyewa stand di salah satu mall. Salah satu hasil dari risetnya adalah
lokasi strategis membuat customer mendatangi stand kacang miliknya.
Setelah mendapatkan lokasi strategis,
pembeli mulai berdatangan. Karena memang kacang buatan Top enak, semakin banyak
pembeli yang berdatangan. Melihat potensi bisnis yang besar, Top mulai berpikir
untuk mengembangkan bisnisnya. Dia membeli mesin pembuat kacang yang baru dan
mempekerjakan karyawan. Namun permasalahan akhirnya muncul. Top tidak melihat dampak
yang terjadi dari mesin pembuat kacangnya. Asap yang dihasilkan ternyata
mengotori atap. Akhirnya pihak manajemen turun tangan dan membatalkan kontrak
yang telah dibuat. Bisnis ini akhirnya gagal.
Kegagalan bisnis ini disertai dengan
kepergian orang tua Top. Sebenarnya Top telah diajak untuk bergabung dengan
orang tuanya. Tetapi Top menolak dengan alasan dia akan berjuang di tempatnya
sekarang. Bahkan Top berjanji untuk memberikan penghidupan yang layak kepada
orang tuanya. Tidak lama setelah kepergian orang tuanya, rumah miliknya disita
oleh Bank untuk menutupi hutang dari ayahnya. Untungnya paman Top masih setia
menemani.
3.
Bisnis
ketiga: jajanan rumput laut
Dalam keputusasaan, datanglah pacar Top bernama Lin yang
langsung menghiburnya. Di saat itu, Lin mengajak Top untuk berjalan-jalan ke
pecinan, yaitu tempat dimana mereka sering menghabiskan waktu bersama. Di
mobil, Lin menyodorkan jajanan rumput laut yang berasal dari Cina. Top mencoba
satu dan kahirnya ketagihan. Dari situ muncul pikiran untuk berbisnis lagi. Top
berpikir bahwa untuk apa jauh-jauh ke Cina jika kita dapat membelinya di tempat
yang lebih dekat.
Dengan sisa uang yang dimilikinya,
Top membeli beberapa kardus rumput laut. Berbagai percobaan dilakukan untuk
menghasilkan produk jajanan rumput laut yang enak. Dibantu pamannya Top mulai
menggoreng dan menggoreng rumput laut tersebut.
Berkali-kali digoreng, hasilnya tetap
tidak enak (rasanya pahit). Namun mereka tetap berusaha siang dan malam.
Sayangnya mereka melupakan sesuatu yang penting yaitu kesehatan. Ketika Top
pulang ke rumah, Top menemukan bahwa pamannya tergeletak di tanah. Di saat itu
juga Top mebawa pamannya ke rumah sakit.
Top masih tetap berusaha di tengah
kondisi pamannya yang sedang sakit. Produk rumput laut sudah mulai sedikit dan
perabotan telah habis dijual untuk membeli produk rumput laut tersebut. Suatu
kali percobaan, akhirnya Top berhasil membuat rumput laut yang gurih. Dia
mengetahui bahwa rumput laut tersebut haruslah disegarkan kembali dengan
disiram air.
Hal berikut yang mulai dipikirkan oleh Top adalah pemasaran.
Entah kenapa, Top yang awalnya sangat anti dengan kuliah mulai mencari rekaman
kuliah yang dulu sering dia tinggalkan dan mendengarkannya. Top mulai sadar
bahwa ternyata ajaran kuliahnya memberikan pengetahuan yang penting untuk
menjalankan sebuah bisnis. Salah satu hal yang menarik perhatiannya adalah
“Hukum Rimba”. Dia menemukan arti sebenarnya dari hukum tersebut melalui 7
Eleven. Dari sini muncul keinginan untuk bekerjasama dengan 7 Eleven.
Dengan bermuka tembok, Top langsung menuju kantor pemasaran
7 Eleven. Dia bermaksud untuk menunjukkan produk bikinannya ke salah satu
manajer disana agar produknya dapat dijual di 7 Eleven. Kesan pertama yang
dibeikan oleh sang manajer adalah produk yang dia akan pasarkan sangat tidak
layak jual. Kemasan adalah kuncinya. Dari situ Top memutar otak untuk
menciptakan desain produk yang dapat diterima di pasaran. Akhirnya sanga
manajer mau menerima produknya dengan syarat harus ada inspeksi perusahaan
dalam satu bulan ke depan.
Ide untuk membuat sebuah perusahaan
dalam waktu satu bulan adalah gila. Karena budget yang dibutuhkan sangat besar.
Dari situ Top memutar otak lagi dan didapatkan cara untuk mendapatkan uang.
Inspeksi yng berlangsung tidak
berjalan baik. Banyak kriteria perusahaan baik yang tidak dimiliki oleh
perusahaan Top. Tetapi hasil inspeksi sangat mengejutkan. Dia mampu lolos dari
inspeksi perusahaan manufaktur yang baik. Akhirnya Top mampu mendistribusikan
produknya ke 7 Elven ke 6000 cabang di dunia.
Top akhirnya mampu mengembalikan
orang tuanya ke tempat asalnya, melunasi hutang ayahnya yang mencapai 40 juta
baht dalam kurun waktu 2 tahun, memiliki perkebunan rumput laut sendiri dan
memiliki lebih dari 10 ribu pekerja.
SWOT Top Ittipat
Berikut
ini adalah SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) dari Top Ittipat:
STRENGTH
·
Kreatif
·
Mau
mengorbankan apa pun demi mencapai tujuan
·
Pekerja
keras
·
Tidak
akan berhenti sampai tujuannya tercapai
·
Memiliki
pemikiran yang sigap
WEAKNESS
·
Berpikir
pendek
·
Tidak
ada dukungan dari orang tuanya malahan menghina dan mematahkan semangat Top.
·
Kurang
memiliki pengalaman
THREAT
· Umur Top masih sangat muda sehingga
pengalaman yang dia miliki juga masih sangat sedikit. Kurangnya pengalaman
inilah yang dapat menimbulkan hambatan-hambatan lain, seperti penipuan,
kurangnya mitra, dan lain-lain. Salah satu contohnya adalah ketika Top menjual
jimat miliknya seharga 100 ribu padahal harga aslinya lebih mahal dari itu.
· Kerja keras yang berlebihan juga
tidak baik karena membuat Top lupa untuk memerhatikan kesehatannya sendiri dan
juga keluarganya. Hal ini terlihat ketika paman Top sakit karena kelelahan
memenuhi hasrat dari Top untuk membuat jajanan rumput laut.
· Ketika Top pertama kali berjualan kacang,
terlihat bahwa Top memiliki sifat gegabah dan terlalu ambisius. Sifat ini akan
menghancurkan dirinya sendiri. Hal ini tercermin ketika Top sukses menjual
kacangnya di sebuah mal kemudian dia ingin membangun cabang baru. Dia tidak
memerhatikan hal-hal yang terjadi selama proses penjualan tersebut. Akhirnya
dia dikeluarkan karena asap jualannya mengotori atap mal tersebut.
OPPORTUNITY
·
Dengan
sifat “muka tembok” yang dia miliki, Top memiliki peluang lebih untuk dapat
menjalin relasi. Relasi oenting untuk meningkatkan kualitas proses bisnis yang
dia jalankan. Semisal ketika dia membutuhkan desainer untuk membuat desain
produknya.
·
Orang
gegabah biasanya berpikir setelah dia bergerak. Hal ini sebenarnya juga memiliki
nilai positif yaitu cepat dan sigap. Hal ini penting bagi pemula yang tidak
tahu apa-apa sehingga dia dapat segera mengetahui kondisi sebenarnya. Setelah
mengetahui kondisi sebenarnya dengan lebih cepat, kita juga dapat menyusun
ulang strategi kita dengan cepat pula.
·
Kegagalan
yang dialami Top juga membuat dia memiliki banyak peluang untuk menjadi lebih
baik lagi lagi. Kegagalan tersebut sebenarnya membuat Top belajar dari segi
moral, produksi, partnership, dan lain-lain.
Tidak ada komentar
Posting Komentar